Social Icons

Pages

Featured Posts

Kamis, November 03, 2016

Cinta itu Bernama "maha tanpa huruf kapital"



Saya sadar betul bahwa kisah asmara saya yang terjal berliku membuat saya kerapkali merasa minder jika harus bicara tentang cinta, hehehe. Tau apa kamu soal cinta, Hana, umpat saya sebelum memulai tulisan ini. Tapi kali ini, sebentar saja, izinkan saya bicara. Tentang cinta yang tak kehilangan hangatnya meski bersahaja, yang semua itu bersumber dari sebuah karya apik bernama maha tanpa huruf kapital.

maha tanpa huruf kapital adalah sebuah buku yang ditulis Mas Bobhy dan Mbak Nhytha. maha tanpa huruf kapital bercerita tentang keseharian dan perkembangan maha, panggilan dari Mahatma Ali El Gaza, putra sulung mereka, yang kini telah jadi kakak bagi Suar Asa Benderang. Nama-nama yang manis dan penuh makna. Sila kunjungi blognya di sini untuk mengetahui catatan keseharian mereka. Kalian akan tau sendiri betapa menggemaskannya kakak beradik putra Bone ini.

Berulang kali membaca maha tanpa huruf kapital, berulang kali pula saya dibuat haru dan meleleh. Apa yang saya rasakan selalu sama : ada kehangatan yang menjalar di dalam dada setiap menyelami kisah mereka. Ada cinta yang begitu memesona.

Minggu, Maret 20, 2016

SEBUAH PERJUMPAAN, BERSAMA MR. SONJAYA



Sabtu malam tanggal 19 maret 2016 sepertinya jadi salah satu sabtu malam yang bersejarah dalam hidup. Gimana nggak, saya ketemu langsung  sama Mr. Sonjaya, grup musik yang saya gandrungi sejak 2013 silam!! Yeaaaaaaaay!!



Momen ini jadi sangat spesial karna saya bukan orang Bandung yang bisa lebih gampang nontonin mereka live  perform. Saya orang Garut, yang susah dapet izin buat ngeliat mereka ke Bandung. Dan denger Mr. Sonjaya ke Garut itu rasanya aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak.  Bayangin, kamu lagi gandrung banget sama satu grup musik trus mereka mau dateng ke kota kamu, kurang surprise apa coba. Aku speechless Ya Rabb.



Pertama tau mereka mau ke Garut pas buka twitter, hari senin apa selasa, lupa. Selasa kayanya. Begitu baca twit langsung surprise, girang dan heboh. Haaah, ini seriuuuus???  Jantung langsung bedebar-debar. Persis kaya waktu tau si Surayah Pidi Baiq mau dateng ke kampus tempat saya kerja.  Mau ketemu sosok idola atulaah.



Tapi di saat yang bersamaan langsung nyadar. Wah, belum punya CD nya! Euuh. Pokonya sebelum sabtu harus udah punya CD Laras Sahaja nih. Salah satu tujuan hari itu adalah pengen sekalian minta tanda tangan di CD nya. Kalo kata si Abi temen di Indienesia mah, “CD nya biar dilegalisir, teh”. Ehehe… 


Kamis, Juni 25, 2015

GANDRUNG MUSIK FOLK (PART 2)



Sejak menulis Gandrung Musik Folk tahun 2013 silam, ternyata cukup banyak yang merespon tulisan sederhana tersebut. Terima kasih banyak untuk responnya ya, senang sekali rasanya. Semoga tulisan tersebut bisa menjadi salah satu referensi mencari musisi folk Indonesia. Saya juga berterimakasih untuk tambahan referensi yang diberikan di kolom komentar. Sekalian saya juga meminta maaf karena sejumlah komentar baru saya balas bulan ini, padahal ada yang komen sejak setahun lalu. Hehe, tolong maafkan Maudi Ayunda ya, Maudi jarang ngeblog sekarang.. *plaaak* 
#ditabokMaudiasliyangtidakterimadimiripin

Seiring berjalannya waktu, kecintaan saya pada musik folk semakin bertambah. Dua tahun setelah tulisan gandrung folk itu saya terus mencari referensi musisi lainnya. Dan kali ini saya ingin kembali menulis sejumlah musisi folk yang rasanya sayang jika tidak saya ceritakan kepada khalayak ramai (((khalayak ramai))).   

Mereka adalah..

Jumat, September 26, 2014

Dan Bandung, Bagiku....



Dan Bandung bagiku bukan cuma urusan wilayah belaka. Lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi. Yang bersamaku ketika...rindu.. (Dan Bandung-The Panasdalambank)


Selamat ulang tahun Bandung...

Meski saya orang Garut dan sangat mencintai kota kelahiran saya ini, tapi bagi saya.. Bandung adalah kota istimewa. Kota dengan banyak sekali kenangan manis dan haru yang selalu menerbitkan kesenduan sekaligus getar menyenangkan setiap saya kenang. Ada semacam cinta dan rindu yang sulit saya jelaskan. Barangkali sama seperti orang-orang yang jatuh cinta pada Jogja dengan segala keindahannya yang hanya mereka sendiri yang paham. Bandung bagi saya begitu. Kota yang artistik, romantis, dan melankolis (kecuali soal macetnya, hehe).

Kamis, Juli 17, 2014

PANGANDARAN, I'M LOVIN IT



Beuh, udah berapa bulan saya ga nulis blog, ga blogwalking..waah bener-bener blogger amatir yang lupa daratan yak, hehe.. Maaf ya buat temen2 yang udah lama ga saya kunjungi, lagi agak sibuk soalnya. Sibuk syuting Catatan Hati Seorang Istri, lah itu pemeran utamanya kan ada di mari, aheuuy *ditimpuk kru CHSI*

Postingan kali ini bisa dibilang semacam late post, karna kejadiannya udah cukup lama..pas awal Juni, tapi pengen aja ngedokumentasiin liburan kali ini via blog. 

Jadi tanggal 7 Juni kemarin saya habis dari Pangandaran. Udah cukup sering sih ya maen ke sini, tapi kali ini lain, saya berangkat sama temen-temen baru, dengan suasana baru, dengan cerita baru. Kemarin itu saya berangkat sama temen-temen Pasca Sarjana Uniga, dan bisa dibilang ini kali pertama perjalanan jauh bareng mereka. Dulu pernah juga perjalanan bareng ke Lembang, tapi kan cuma sehari, ga pake nginep, pake kendaraan sendiri-sendiri pula (di mana aku mah hanya nebeng, hihi), kalo sekarang lain, berangkat pake bus, nginep, tempatnya lumayan jauh..pastinya lebih beda.

Lagu-lagu Yang Harusnya Diputar di Resepsi Pernikahan



Sebenernya agak geli sih nulis postingan ini. Saya sok-sok an nulis lagu buat resepsi, lah saya sendiri belum nikah. Ini pasti diledek nih ntar, bakal ada yang komen “cie..udah pengen nikah ni yee”...hahaha... Iseng aja sih saya nulis ini. Soalnya suka greget kalo ke acara nikahan trus lagu yang diputer aneh-aneh, kaya misalnya “hamil duluan (masa di acara nikahan muter beginian dunk ah), “solalilali” (ngedoain penganten selingkuh, wkwkwk)... dan masih banyak lagi lagu-lagu yang liriknya kurang cocok buat di acara nikahan.

Iya iyaa, sebenernya terserah aja si ya kalo acara nikahan mau ada lagu-lagu tersebut (abis dijitak yang punya hajat: “suka suka kita dong woii”, hihihi), tapi mestinya resepsi pernikahan itu penyanyinya bawain lagu yang lebih sesuai sama momen. Pernikahan kan suatu momen sakral yang mulia, yang menggambarkan dua hati yang menyatu dalam ikatan mulia dan penuh berkah. Indah banget kan? Maka di momen semanis itu mestinya dibacksong-in (halah, istilahnya) sama lagu yang lebih sesuai, lebih romantis, filosofis. Bisa ngasih spirit untuk pasangan baru dalam menjalani kehidupan barunya dengan cinta yang selalu meluap luap (aheuuy...hahaha).

Dan inilah sejumlah lagu yang harusnya diputer dalam acara pernikahan (versi saya) :

Minggu, April 06, 2014

LALU AKU BISA APA? (EDISI SOMBONG)


Jika tipe pacar idamanmu adalah anak abege yang suka nongkrong ke mall, lalu aku yang anak rumahan suka membantu orangtua ini bisa apa?

Jika tipe pacar idamanmu adalah gadis yang suka ajojing ke diskotik, lalu aku yang hanya mampu senam SKJ ini bisa apa?

Jika tipe pacar idamanmu adalah gadis cabe-cabean, lalu aku gadis pendiam dan solehah ini bisa apa?


Jika tipe pacar idamanmu adalah Nabilah JKT48, lalu aku yang lebih cantik dari Nabilah ini bisa apa?


Selasa, Februari 04, 2014

Asyiknya Berbelanja di Zalora



Bagi sebagian besar kaum hawa, berbelanja (apalagi belanja produk fashion), adalah salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan, setuju? “Setujuuu” (terdengar suara koor di kejauhan, hehe). Tetapi terkadang belanja juga bisa sangat melelahkan. Biasanya untuk mendapatkan satu produk fashion yang diinginkan bisa keluar-masuk terus muter-muter banyak toko dan hal itu cukup menguras waktu dan tenaga. Tapi kini dengan pesatnya perkembangan teknologi, berbelanja bisa lebih menghemat waktu dan tenaga serta dilakukan kapanpun dan dimanapun. Caranya dengan berbelanja online, salah satu alternatif berbelanja yang semakin populer seiring perkembangan internet.